Select Menu

Ads

Random Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

statistics

Cari di Blog Ini

About Me

Foto Saya
Maz Erick Manyun
Lihat profil lengkapku

Followers

Kepala Desa Sambirejo Timur

Lorem 1

Technology

" });

Circle Gallery

Shooting

Racing

News

Lorem 4

Ini adalah tulisan pertama saya dalam Februari 2013. Tidak terasa sudah 12 hari terlewati dalam februari ini. Hal yang sama sekali tidak bisa diterka apapun itu yang akan terjadi. Termasuk tentang sudut rezeki dari Sang Maha Pemberi rezeki. Tatkala ketika mendengar dan memahami tentang makna pepatah yang mengatakan “Hidup adalah seperti layaknya sebuah roda pedati yang berputar. Terkadang dibawah dan terkadang pula di atas”. Dan Subhanallah ternyata makna itu benar adanya.

Sahabat saya yang luar biasa kemuliaan hatinya, ketika kita berbicara tentang rezeki tentu tidak akan ada cukupnya, selalu saja merasa kurang. Dengan tidak mengurangi rasa munafik terhadap diri kita sendiri tentunya. Iya benar, hal itu terjadi pada anda, termasuk saya dan kita semua yang hidup di alam semesta ini. Kita selalu saja dihantui oleh rasa ketidakpuasaan tentang apa yang sudah kita miliki. Sembari menyaksikan bahwa sesungguhnya masih ada banyak yang jauh lebih kekurangan dari apa yang kita miliki. Apakah kita tidak melihatnya? Lalu biarkanlah hati kita yang merasakannya!!

Tidak ada satu orang pun yang bisa menduga tentang sudut rezeki yang akan menghampiri kita. Asalkan kita tetap berikhtiar, berdoa serta berusaha. Maka tidak ada yang tidak mungkin bagi Sang Maha Pemberi rezeki. Bukankah benar begitu sahabat? Jika kita menanam kebaikan pasti buahnya pun juga akan menghasilkan kebaikan. Sesulit apapun posisi kita saat ini, maka itulah hal yang akan membuat kita menjadi pribadi yang jauh lebih tangguh nantinya. Coba kita buktikan sendiri dalam kenyataan kehidupan kita.



Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batasan kemampuan hamba-Nya. Dan yakin dalam setiap kesulitan pasti dibaliknya ada kemudahan. Nah Sekarang, apakah kita masih belum percaya bahwa rezeki yang akan Tuhan berikan kepada kita bisa datang dari sudut mana saja? Termasuk dari sudut-sudut yang sama sekali tidak kita duga sebelumnya. Maka perbanyak melakukan kebaikan, maka sudut rezeki akan menjuru kepada kita.

Salam Luar Biasa…
Sahabatmu,


Erick Prastyawan.

Salam Kemuliaan untuk kita semua sahabat..

Tidak bermasud mencemarkan nama baik atau apa pun itu. Katakanlah ini nantinya akan jadi sebuah pelajaran berharga untuk kita yang membaca tulisan singkat saya ini. Jujur, tulisan ini saya tulis berdasarkan kisah hidup teman saya. Sekal lagi bukan bermaksud untuk merendahkan apalagi mengucilkan beliau. Sama sekali “TIDAK”.

Sebut saja dia Anggun (nama samaran). Pertemanan yang kami mulai sejak semester akhir ketika kami duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tepatnya di salah satu sekolah swasta favorit di Kota Medan. Beranggotakan beberapa orang layaknya seperti genk yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya. Tapi ini sama sekali tidak dalam aspek-aspek yang negatif. Justru kami mampu tampil beda dari para pelajar umumnya. Dengan satu tujuan yaitu nantinya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dan semata itu hanya kami persembahkan untuk orang tua kami tercinta.

Kami belajar banyak hal dari kehidupan satu sama lain. Termasuk menjauhkan rasa gengsi yang bisa membunuh diri kami sendiri. Justru kami jauh dari foya-foya yang dilakukan para pelajar pada umumnya. Bagaimana tidak? Beberapa hari sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Nasional, ketika temen-temen yang lain sibuk belajar, justru kami tidak. Tetapi yang kami lakukan adalah merencanakan sesuatu yang bisa dibilang tidak terpikir oleh para pelajar lainnya. Yaa.. kami belajar berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Tepat setelah selesai pelaksanaan Ujian Akhir Nasional, dimana temen-temen kelas yang lain sibuk berpergian merefreshkan pikiran mereka ke tempat-tempat wisata, tapi kami justru sibuk mempersiapkan pakaian bekas, buku yang jarang kami pakai dan sedikit uang saku kami yang akan kami berikan ke salah satu panti asuhan di kota Medan. Subhanallah.. nikmat tak terhingga rasanya ketika kami bisa berbagi.

Dan semuanya pun berselang, tak terasa tiba saat perpisahan. Masa yang sama sekali tidak pernah bisa kami lupakan. Kami pun harus berjuang untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Ada yang melanjut kuliah ke perguruan tinggi, ada yang memilih untuk mengembangkan bisnisnya, ada yang belajar berkarir dan lain sebagainya. Tunggu, tapi tidak dengan Anggun. Keinginannya untuk kuliah sangatlah besar. Tapi apa daya, sang ayah sama sekali tidak meridhoi langkahnya. Bukan karena sang Ayah tidak mampu untuk membiayainya. Justru penghasilan ayahnya dapat dikatakan lumayan. Sedih rasa si Anggun. Tapi ia bersih keras untuk kuliah walaupun sampai sekarang ia harus bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu tempat bimbingan belajar sembari menunggu ridho dari sang ayah.



Paradigma yang salah dan memang harus dirubah dari sang ayah. Tapi tetap tidak ingin dikatakan sebagai anak yang durhaka tentunya. Alih-alih sang ayah menganggap bahwa nasib anak perempuan itu hanya untuk di dapur, di kasur dan di sumur. Paradigma yang amat sangat kolot bukan? Tapi sampai saat ini Anggun tidak berputus asa untuk memohon ridho sang ayah. Karena sesungguhnya “Ridhonya Allah ialah Ridhonya kedua orang tua kita”. Sedangkan si ibu justru mendukungnya untuk melajut ke perguruan tinggi agar mampu mengangkat derajat keluarganya.

Nah, pelajaran apa yang dapat sahabat ambil dari kisah teman saya tersebut? Semoga cerita singkat ini dapat menjadi sebuah pelajaran yang dapat diambil hikmahnya. Dan menyadari bahwa “Hidup yang bermanfaat, ialah ketika kita bisa berbagi dengan orang lain”. Stay Powerfull and Be the best from the best. J

Salam Berbagi Pencerahan, 
Sahabatmu…


Erick Prastyawan

Sedikit Basi..!!

Tapi please izinkan saya mengukir pena dalam sesingkat-singkat kertas, lalu saya alihkan kedunia lewat tampilan ini. Setidaknya saya telah kembali dari peredaran setelah beberapa kesibukan yang menghantui saya akhir-akhir ini. Tetapi saya juga janji kepada diri saya sendiri, bahwa saya akan sedikit bercerita tentang apa yang telah terlewati semasa tahun 2012 ini.

Sahabat saya yang saya cintai karena Allah..
Berbicara tentang masalalu, banyak dari kita yang ingin segera beranjak untuk melupakannya. Walaupun ada beberapa yang tidak seperti demikian. Lalu bagaimana dengan ANDA? Kemudian bagaimana dengan SAYA?

Yaah.. dengan hati riang saya mejawab “tapi tidak dengan saya!” Justru saya bisa belajar banyak hal untuk mendewasakan diri dari masalalu tersebut. Sedikit berbagi kepada sahabat sekalian, bahwa tahun 2012 is the best year for this moment for me. Entah kenapa saya justru bisa merasa jadi orang yang lebih bersyukur ditahun ini. Walaupun tahun-tahun selanjutnya juga akan menjadi keberuntungan buat Anda, Saya dan Kita semua. Nikmat yang bergitu tak terhingga yang diberikan Allah Sang Maha Segalanya kepada saya. Perjalanan yang membuat sejarah tersendiri dalam hidup saya. Dan saya terus mencoba agar bagaimana saya bisa selalu bersyukur atas segala yang telah diberikan NYA kepada saya.

Saya hanyalah anak kampung sahabat..!! Yaah, lebih tepatnya anak kampung yang punya mimpi besar untuk mencetak sejarah dimata semua orang. Terlihat tidak mudah, tapi sangat mungkin. Dan sampai saat ini saya juga masih belajar dari mereka-mereka yang terbaik yang membentuk diri saya untuk menjadi yang terbaik pula.  Saya rasa celotehan ini terlalu panjang saya rasa. Yang pada inti dari kesemuanya adalah BERSYUKUR kepada Allah swt. Terima kasih untuk orang tua saya yang telah berperan aktif di balik layar kehidupan saya. Lalu terima kasih kepada semua sahabat yang telah membenci saya (karena kalian saya bisa belajar lebih dewasa).


Hari ini saya benar-benar inigin bangkit. Ingin berdiri tegak dari lingkaran kehidupan yang sekelilingnya adalah jurang kehancuran. Begitu banyak dari mereka yang menaruh harapan penuh dalam diri saya untuk dapat merubah hidup dari orang-orang terbaik disekitar saya. Jujur, ini adalah tugas berat yang harus saya hadapi. Walaupun demikian, tapi saya yakin saya bukanlah PECUNDANG. Termasuk anda sahabat, karena Anda, Saya dan Kita semua adalah PEMENANG.


Sahabat saya yang luar biasa kemuliaannya. Fenomena terbaik apapun yang terjadi dalam hidup kita di tahun 2012 yang lalu, saya yakin itu masih segelintir cerita dari kehidupan kita. Dan saya yakin masih banyak kegagalan yang harus dilewati diluar sana. Tapi justru itulah yang akan mendewasakan kita. Karena “Gagal itu biasa, dan Bangkit itu Luar Biasa”. Maka akan tetap untuk terus penuh syukur dan belajar jadi orang yang berserah. Terima kasih untuk waktunya sahabat, teruslah sama-sama berbuat baik karena Kebaikan itu dijamin oleh Tuhan. 
Stay Powerfull and Be the best from the best. J

Salam Berbagi Pencerahan, 
Sahabatmu…

Erick Prastyawan (maz)