Random Posts
Prastyawan Erick
Diberdayakan oleh Blogger.
statistics
Google Plus
Facebook
Twitter
Share this Post
Cari di Blog Ini
About Me
Followers
Circle Gallery
‹
›
Shooting
Racing
News
Lorem 4
Sudah hampir genap
enam purnama terlewati ditahun ini. Banyak cerita yang kemudian membentuk
menjadi sejarah, baik yang terarah hingga hilang arah tapi yakin bahwa
kesemuanya memberi makna. Hatur maaf saya kepada semua karena beberapa waktu
belakangan ini sengaja menghilang dari alam tulis menulis. Sebab kecenderungan
saya saat kemarin adalah menceritakan segala bentuk keluhan hingga puncak
kebahagiaan ‘Langsung’ hanya kepada sang Maha Pendengar.
Dulu, saya dan
bahkan kita pernah ada dalam masa-masa dimana tidak semudah seperti apa yang kita
harapkan. Tapi semua itu terlewati. Bahkan Tuhan sendiri yang menjamin bahwa
setelah Kesulitan pasti akan ada Kemudahan. Tentu ini menambah kekuatan
keimanan kita kepada-NYA, sehingga saya dan kita seperti sekarang.
Terus belajar banyak
hal termasuk dalam sebuah perjalanan pelayaran, tentu nahkoda dan para awak
kapal tidak hanya satu atau dua kali menghadapi badai. Seringkali. Dan bahkan
tidak akan ada yang bisa detail mendeteksi kapan badai akan menghampiri. Serupa
seperti kita. Untuk naik menuju kelas yang hebat, Tuhan selalu beri lembaran-lembaran
cobaan, silih berganti kepada kita. Sama seperti guru, Tuhan pun akan diam
sejenak ketika ujian ‘kehidupan’ sedang berlangsung. Tapi sedikit pula dari
kita yang benar-benar bisa memahami-NYA.
Lantas setelah
segalanya terlewati, maka predikat ‘BERNILAI’ pun tersandang pada kita. Bernilai
dimata Tuhan, sesama kita, yang kemudian menguniversal kepada dunia dan
seisinya beserta semesta.
Tidak tahu harus memulai dari mana lagi. Yang pada intinya ini adalah bahagian luapan kekaguman diri untuk yang Maha Mengagumkan. Pantas dan maklum saja jika terasa sedikit aneh, tapi ini hal yang begitu luar biasa. Sehingga Dunia pun menyebutnya adalah Istimewa.
Terimakasih kepada Sang Maha memudahkan, sehingga memudahkan diri ini untuk melangkahkan kaki disana (atas izin-Mu yaa Rabb).
Selain itu juga belajar banyak hal disana. Mulai dari keramahtamahannya, keluwesan bertegur sapa kepada yang lainnya, baik yang sudah ataupun belum dikenal. Santun dan cerminan anggun pada karateristiknya serta erat dengan budayanya. Sungguh sangat indah.
Salam terimakasih untukmu Yogya. Alunan gejuk lesung juga tak luput. Karena dengannya jadi bisa mengartikulasikan banyak hal. Kekompakan dan kekeluargaan adalah hal sederhana yang selalu ada didalamnya.
Yaa.. Gejuk lesung namanya, dia adalah alat music sangat sederhana yang bisa menghibur juga menghilangkan penat yang ada. Disamping itu juga terlihat sedang panen raya. Hamparan hijau yang berubah menguning dengan riang santun masyarakat disana.
Bukan hanya itu, semangat pemuda disana juga tiba-tiba tertular kepada saya untuk tidak berhenti belajar. Belajar banyak hal, sangat banyak. Juga tidak kenal waktu apalagi masa, mungkin juga sepanjang usia.
Salam,
Penulis
- Prastyawan Erick -
Terimakasih kepada Sang Maha memudahkan, sehingga memudahkan diri ini untuk melangkahkan kaki disana (atas izin-Mu yaa Rabb).
Selain itu juga belajar banyak hal disana. Mulai dari keramahtamahannya, keluwesan bertegur sapa kepada yang lainnya, baik yang sudah ataupun belum dikenal. Santun dan cerminan anggun pada karateristiknya serta erat dengan budayanya. Sungguh sangat indah.
Salam terimakasih untukmu Yogya. Alunan gejuk lesung juga tak luput. Karena dengannya jadi bisa mengartikulasikan banyak hal. Kekompakan dan kekeluargaan adalah hal sederhana yang selalu ada didalamnya.
Yaa.. Gejuk lesung namanya, dia adalah alat music sangat sederhana yang bisa menghibur juga menghilangkan penat yang ada. Disamping itu juga terlihat sedang panen raya. Hamparan hijau yang berubah menguning dengan riang santun masyarakat disana.
Bukan hanya itu, semangat pemuda disana juga tiba-tiba tertular kepada saya untuk tidak berhenti belajar. Belajar banyak hal, sangat banyak. Juga tidak kenal waktu apalagi masa, mungkin juga sepanjang usia.
Salam,
Penulis
- Prastyawan Erick -
Januari ke Sembilan. Persis sekarang
adalah benar-benar pada masa transisi. Segalanya berubah, dan juga yakin bahwa
kesemua adalah kehendak-Nya. Melawan? Tentu sia-sia. Aku ingat betul, salah
seorang guruku pernah berkata bahwa jadilah pribadi yang beserah. Sekali
kuulangi dengan tegas pada diriku sendiri “Jadilah Pribadi yang Berserah”.
Karena pribadi yang berserah adalah memiliki semua apa yang dimiliki oleh Tuhan.
Ternyata sungguh indah, dan
benar-benar indah. Buktinya adalah sekarang aku masih bisa menghela nafas-nafas
kecilku dalam sela-sela masalahku. Lebih tepatnya adalah ujian kehidupan yang
Tuhan berikan langsung kepadaku. Tentu berpikir bahwa ini adalah proses
pendewasaan menuju kematangan yang sebenarnya. Ibarat sebuah permata yang
nilainya begitu amat mahal. Tapi bagaimana untuk menjadi yang bernilai mahal,
maka harus melalui beberapa proses tahapan. Dan menganggap bahwa ini adalah
tahapan kehidupanku.
Kepada mereka, terimakasih terdalam
karena sampai saat ini masih memberi kekuatan yang tak terbatas. Dan sangat
percaya bahwa tangan Tuhan akan bekerja sebagaimana mestinya untuk membalas
seluruhnya. Tidak tahu harus bagaimana, tapi syukur ini tetap harus aku
hadirkan pada Sang Pemilik Jagat Raya. Dengan segala kerendahan hati sembari
memohon bukan untuk mengurangi beban ini, tapi bermohon untuk tetap kuatkan
pundak ini. Pundak yang selalu memikul beban tapi juga didalamnya mengalir
doa-doa yang tidak pernah putus dari yang dicintai dan mencintai, Dialah Ibu,
seluruh keluarga dan beberapa lainnya. Dan sampai saat ini, kalian adalah masih
dan tetap akan menjadi sumber-sumber kekuatan itu.
Kini hanya bagaimana berfokus untuk
masa mendatang yang lebih baik. Harus meninggalkan dan juga menanggalkan
masalalu, sembari tetap mengintisarikan hikmah-hikmah yang terkandung
didalamnya. Sehingga semakin menguatkan hati dan juga jiwa dalam keberserahan
Tuhan. Sehingga juga menjadikan diri semakin patuh pada alur-alur indah
kepemilikan Tuhan.
Berharap setelah januari ke sembilan
ini, segalanya semakin lebih dimudahkan. (Tanpa Terkecuali). Begitu juga dengan
jiwa-jiwa pembaca barisan bait kata-kata ini. Karena kita adalah bahagian dari
wewenang Tuhan yang diharuskan untuk berwenang dalam kebaikan dan tidak
diwenangkan untuk bertindak sewenang-wenang. Terimakasih Rabbi, sungguh Pemilik
Keindahan lagi Maha Mengindahkan jiwa-Mu yang indah ini.
Januari 9st, 2015
-Prastyawan Erick-
"Orang-orang yang luar biasa bertahan dalam situasi yang sangat sulit, dan mereka menjadi semakin luar biasa karena itu"
Hidup ini rasanya terlalu berharga, jika kita menjalaninya dengan 'gaya hidup bertahan saja' untuk ataupun dalam jangka waktu yang lama. Kadang-kadang kita memang mengalami masa-masa sulit. Masalah datang silih berganti. Ekonomi yang jatuh, bisnis yang melambat, kesehatan yang melemah, dan hubungan yang mungkin mengalami masa-masa sulit.
Buatlah keputusan, bahwa apa pun yang menimpa kita saat ini, betapa pun tidak adilnya, Kita akan melakukan lebih banyak lagi dari sekedar hanya bertahan hidup. Kita akan berkembang pesat walaupun semua itu terjadi. Ibaratnya sebuah musim kemarau yang berganti dengan musim hujan. Tuhan pun telah menyiapkan sebuah musim baru untuk Anda dan kita semua. Tuhan memiliki hal-hal luar biasa untuk kita di masa depan. Tuhan memiliki pintu-pintu baru yang ingin kita sendiri yang membukanya. Ia menginginkan kehidupan kita lebih baik daripada sebelumnya. Yang harus kita ketahui adalah bahwa :
"Mentalitas bertahan hidup hanya akan menghalangi kita untuk mencapai hal terbaik dari Tuhan".
Jika harapan kita selalu kurang, kita pun akan mendapatkan yang kurang. Tetapi jika kita berharap berkah yang lebih besar lagi, Tuhan akan meningkatkan hidup kita dengan cara yang lebih hebat lagi. Apa yang terjadi pada kita, seburuk apapun itu, tidak ada menghalangi kekuasaan-Nya. Tetapi terkadang pikiran kitalah yang justru menghalangi kekuasaan Tuhan pada kita. Satu hal yang harus dipegang teguh adalah tetaplah beriman, yakinlah Anda dan kita semua akan mendapatkan kemurahan Tuhan yang tidak terduga.
Salam Sayang
-AA Maz-
"Sekilas Tentang Saya"
Nama : Erick Prastyawan
Nick : Maz Erick Manyun
T. Tgl Lahir : Sambirejo Timur, 10 September 1994
Agama : Islam
Alamat : Jalan Makmur Gg Sadar Desa Sambirejo Timur 20371 Percut Sei Tuan
City : Deli Serdang
Province : Sumatera Utara
Hobby : Menulis, Blogging, Membaca, Music
Olahraga : Badminton, Bersepeda, Jogging dan Travelling
My Contact
Phone : 0852 6131 xxxx
Email : m45_3rick@yahoo.co.id
Facebook : Maz Erick Manyun
Blackberry : 27d4e82a
Blog : http://dunia-maz.blogspot.com
Riwayat Pendidikan
a. Formal
1. TK PARMIYATU WASYA'ADHA
2. SD SUB BUDI RAHAYU
3. SMP NEGERI 1 PESRCUT SEI TUAN
4. SMK TELADAN MEDAN
5. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
b. Nonformal
1. Madrasah Parmiyatu Wasya'adha
2. Star Education Center
3. International Humanity Foundation
4. IT Center
Owner :
* FASTi (Forum Anak Sambirejo Timur)
* MEC (Maz Education Center)
* GMM (Generasi Motivator Muda)
* GELORA (Generasi Lereng Onthel Membara)
* MBC (Maz Bakery and Cake)
* Peyek Kriyuuk
Ngebahas hal yang satu ini kepada khalayak remaja khususnya, mungkin akan sangat banyak defenisi-defenisi yan terlontar untuk mengartikannya. Mulai dari pernyataan tentang hal yang menyenangkan, membahagiakan, menyedihkan, mengharukan, menyebalkan, sampai dengan yang membutakan, bahkan terkadang sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Yaappp,, itulah "CINTA".
Hmmmmm... Remaja mana sih yang ngga kenal sama yang namanya Cinta?? Bahkan tidak ada bukan?? Mungkin sahabat sekalian pasti kenal atau juga pernah ngerasa'in Cinta yang katanya berjuta-juta indahnya (Maaf : Lebay :D)
JIka kita kaitkan dan bersama-sama kita amati kehidupan remaja di Era ini, banyak dari mereka yang sudah menyalahgunakan Cinta. (Ini fakta yang nyata lhoo Sahabat). Boleh percaya atau tidak, tapi inilah salah satu dari sekian banyak krisis yang terjadi pada diri setiap manusia.
Berawal dari hal yang wajar sampai berujung dengan hal yang kurang ajar (Sahabat ngerti kan maksudnya?). Yaa itulah Cinta ala remaja sekarang ini. Tidak usah munafik, sekalipun itu terjadi di wilayah Pedesaan, apalagi di perkotaan yang sudah menjamah ke sudut-sudut terkecilnya.
Para remaja tidak bisa lagi mengendalikan emosi mereka. Mereka selalu saja memprioritaskan gengsi masing-masing tanpa memikirkan dampak untuk bagi diri mereka sendiri. Cinta mereka selalu saja disalahgunakan dan berbelok pada nafsu duniawi. Yaa,, itulah Remaja (bisa melakukan apa saja yang mereka suka).
Yasudahlah Sahabat,, Kembali lagi pada diri masing-masing untuk jadi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Adakan perubahan khusunya buat diri sendiri, karena hanya diri sendiri yang mampu membuat perubahan itu. Tetap semangat dan hargai hidup yang sempit ini. Mudah-mudahan bahasan ini bisa bermanfaat buat kita semua. Amiiinn..
Terimakasih,
Salam Penulis..
Saat ini hanya berfokus pada segala kebaikan yang bisa dilakukan kepada sesama.
Entahlah, waktu begitu cepat beranjak. Bahkan sangat tidak terasa telah menyelah umur yang semakin melambung. Seperti serasa kemarin, yaa.. saat mendengar teriakan Ibu menyuruhku mandi. Lalu kini, anaknya kian dewasa walau belum dalam kemapanan yang sesungguhnya. Tapi begitulah adanya, bahkan tanpa ada rasa untuk menyiakan segalanya.
Dalam pembaharuan seperlima Abad, dan tepat tahun ini adalah momentnya. Juga dalam keras pikirku, tetap melakukan ikhtiar sembari juga memohon kepada-NYA. Akan tetap meyakinkan pada diri sendiri, bahwa harus melakukan Transformasi menuju PERUBAHAN yang seperti seharusnya. Pada hakekat tujuan utamanya adalah hanya untuk memberi kebahagiaan kepada Insan Luar Biasa yang telah merawat juga memberi sandaran semangat serta juga yang telah tanpa lelah membesarkan diri ini.
Sekelam masa yang baru saja berlalu, maka akan tetap mengindahkan segalanya. Dan yakin bahwa kesemuanya bukanlah hal yang kebetulan semata. Ini adalah bahagian dari alur cerita Tuhan, yang telah diskenariokan tanpa kita tahu sebelumnya. Sekalipun harus menyelah asa, tapi juga tidak akan berputus asa. Dan tetap mengingat bahwa akan ada Masa Indah yang datang, setelah masa sulit termasuk masa ini. Yang pada intinya harus tetap berpikir sebaik mungkin agar bisa menebar kebaikan sehingga menjadi baik yang sesungguhnya.
Walau pada konsepnya tidak ada hal yang sempurna, tapi begitupun harus tetap berlaku sebagaimana mestinya dalam skenario Tuhan ini. Sekali lagi ditegaskan bahwa tidak ada balasan kebaikan selain hanya kebaikan. Lalu hal apa yang harus diragukan lagi? Tapi itu kembali pada pribadi masing-masing. Harapannya adalah bahwa jangan menambah runyam atas kerunyaman yang telah ataupun sedang terjadi.
Salam Penulis,
-Maz Erick-
Langganan:
Postingan (Atom)